|
Salam dari Mj - Semuga anda diluar sana sihat walafiat hendaknya! Hari ne ada kesempatan untuk aku menaip entri terbaru. Kisah Helah Orang-Orang China ne aku ambil dari buku yang bertajuk Pelbagai Chetera Melayu yang diator olih Abdu'l-Hadi Bin Haji Hasan, Guru dari Sultan Idris Training College, Tanjong Malim. Cetakan pada tahun 1958 olih Macmillan & Co. Limited, St. Martin's Street, London.
Kisahnya : Maka kedengaran khabar ka-benua China mengatakan Raja Suran (Raja Keling) datang hendak menyerang benua China dengan membawa ra'ayat tiada tepermenai banyak-nya, sekarang sudah sampai ka-Temasek. Maka Raja China pun terlalu haibat mendengar khabar itu; maka titah Raja China kapada segala menteri dan segala pegawai, "Apa bichara kamu sakalian pada menolakkan bala ini? Jikalau sampai Raja Keling itu ka-mari, neschaya binasa-lah benua China ini oleh-nya." Maka sembah Perdana Menteri China menyuroh melengkapi sa-buah pilu, di-isinya dengan jarum berkarat, maka di-ambilnya pohon kayu kesma dan pohon bidara yang sudah berbuah, di-tanamnya di-atas pilu itu. Maka di-pilehnya segala orang tua yang sudah tanggal giginya, di-surohnya naik pilu, maka di-pesaninya oleh Perdana Menteri itu di-surohnya belayar ka-Temasek.
Telah datang ka-Temasek, maka di-persembahkan orang pada Raja Suran, " Ada sa-buah perahu datang dari benua China." Maka titah Raja Suran kapada orangnya "Pergilah engkau tanya pada China itu, berapa lagi jauhnya negeri China itu dari sini." Maka orang itu pun pergilah bertanya pada orang pilu itu. Maka sahut orang China itu, "Tatkala kami keluar dari benua China, sakalian kami ini lagi muda-muda belaka, baharu dua belas tahun umor kami: segala buah-buahan ini bijinya kami tanam. Sekarang kami pun tua, gigi kami semunya pun habis tanggal, segala buah-buahan yang kami tanam itu pun sudah berbuah-lah, maka baharulah kami sampai ka-mari ini." Maka di-ambilnya jarum ada berapa bilah itu, di-tunjokannya pada segala Keling itu, katanya "Ada-lah besi ini kami bawa dari negeri China saperti lengan besarnya, sekarang habislah haus; demikanlah peri kami lama di-jalan, tiadalah kami tahu akan bilangan-nya tahun dan bulan-nya."
Sa-telah Keling itu mendengar kata China itu, maka ia pun segera kembali memberitahu Raja Suran, maka segala kata China itu semua-nya di-persembahkan-nya kepada Raja Suran. Satelah Raja Suran mendengar sembah orang itu, maka titah Raja Suran " Jikalau saperti kata China itu, terlalu jauhnya benua China, manakala kita sampai ka-sana? Baik-lah kita kembali." Maka sembah segala hulubalang, " Benar-lah saperti titah Seri Maharaja itu." |
Mj : Helah boleh gak menyelamatkan, bukan helah untuk menghancurkan sebuah negara. Makna yang hampir kepada tepermenai ialah terperi agaknya, sabuah pilu : perahu yang besar. Pokok kayu kesma - aku pun tak pernah tenguk. Temasek pulak semua orang udah tau iaitu Singa+pura. Keling pulak bermaksud negara India. Habislah haus bukan bermaksud dahaga. Hehehe...
No comments:
Post a Comment